A. Pada Tahun Pelajaran 2012/2013, Kondisi Kelas X TE-2
pada semester 2 SMK Panca Bhakti Banjarnegara, dengan jumlah siswa 36 siswa
yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, menunjukkan
kerja samanya masih menunjukan taraf rendah, hal ini bisa kita lihat dalam
kegiatan sehari hari dan saat
peneliti memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling secara klasikal, siswa tidak ada yang antusias dan cuek terhadap apa yang sedang
diajarkan guru, apabila diberi tugas kelompok tidak ada yang responsif, kondisi
siswa masih individual, selalu menunggu perintah guru, itu saja tidak langsung
mengerjakan. Dari catatan rekaman proses kegiatan disimpulkan bahwa masalah
yang sering muncul adalah:
1.
Dalam hal kerja sama masih menunjukan taraf
rendah, Tidak adanya antusias siswa terhadap apa yang sedang diajarkan guru.
2.
Siswa
tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan atau pernyataan dalam
proses pembelajaran.
3.
Siswa
sering melanggar kedisiplinan kehadiran di sekolah, misalnya sering datang
terlambat, sering tidak masuk sekolah, over acting ketika belajar.
4.
Siswa
tidak bergairah atau termotivasi dalam belajar.
5.
Siswa
tidak melaksanakan belajar, dan diskusi kelompok dan malas mencatat mata
pelajaran.
6.
Siswa
tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
7.
Siswa
malas berkonsultasi dengan guru.
8.
Kebiasaan siswa dalam mengikuti kegiatan
Bimbingan Klasikal maupun Bimbingan Kelompok hampir kurang memperhatikan materi
yang diberikan. Dalam proses bimbingan klasikal maupun bimbingan kelompok
suasana kelas lebih cenderung gaduh.
Melihat kondisi tersebut bisa diartikan bahwa kerjasama
antar siswa dalam mengerjakan tugas masih rendah,meskipun sebagian guru sudah
berupaya memberi tugas untuk meningkatkan kreatifitas dan meningkatkan kerjasama
siswa, tetapi dari informasi guru-guru bahwa kelas tersebut masih bersifat
individual, cuek terhadap guru dan teman sekelas, dan apabila diberi tugas guru
selalu tidak tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Atas dasar fakta dan telaah teoritik tersebut maka
konselor perlu melakukan upaya untuk memperbaiki kinerjanya khususnya
menyangkut metode penyelenggaraan layanan BK agar penyelenggaraan layanan BK
dapat mencapai tujuannya secara maksimal disamping profesi konselor akan
terpelihara melalui peningkatan ketrampilan profesionalnya. Upaya yang relevan
dengan perbaikan mutu layananan yang terus menerus akan semakin menambah
kemampuan konselor dalam memberikan layanannya.
Mencermati
masalah di atas, maka peneliti mempunyai gagasan untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas untuk meningkatkan kerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok
yang diberikan oleh guru dengan melalui “Upaya meningkatkan
kerjasama siswa melalui layanan Bimbingan kelompok dengan teknik game pada
siswa kelas X TE-2 SMK Panca Bhakti Banjarnegara semester
2 tahun Ajaran 2012/2013”.
Berdasarkan
latar belakang diatas, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1.
Kerjasama
kurang
2.
Sulit
beradaptasi, pemalu, penakut, penyendiri
3.
Kurang
minat belajar
4.
Pelanggarab
tata tertib
B. Rumusan
Masalah
1.
Permasalahan
dalam PTBK ini yaitu:
a.
Bagaimana menyelenggarakan Layanan Bimbingan
Kelompok dengan Metode Game dari tidak ada kerjasama siswa menjadi adanya
kerjasama siswa kelas X TE-2 SMK Panca Bhakti Banjarnegarasemester 2 tahun Ajaran 2012/2013.
b.
Apakah ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah dilaksanakan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Metode Game pada
kerjasama siswa kelas X TE-2SMK Panca Bhakti Banjarnegara semester 2 tahun Ajaran 2012/2013.
2.
Pemecahan masalah
yang dilakukan guru, berupa tindakan:
Mutu pelayanan Bimbingan Kelompok
yang rendah berakibat siswa menjadi tidak tertarik mengikuti layanan Bimbingan
Konseling. Mereka malas
mengemukakan pendapat, tidak responsive, bicara sendiri, merasa bosan dan jenuh. Disebabkan rendahnya mutu layanan
Bimbingan Konseling berakibat siswa tidak
tuntas menerima layanan bimbingan.
Dengan munculnya berbagai
perilaku siswa seperti tersebut diatas, maka layanan bimbingan kelompok yang
tadinya hanya menggunakan teknik ceramah ditambah dengan menggunakan teknik
permainan. Prosedur pengubahan dilakukan dalam beberpa siklus sesuai dengan jumlah
aspek perilaku tidak efektif yang menjadi sasaran atau target perubahan.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
diadakan penelitian ini adalah untuk penambahan layanan bimbingan konseling
dengan secara operasional bertujuan:
1.
Memperbaiki mutu layanan Bimbingan dan Konseling
untuk meningkatkan kerjasama siswa dalam mengerjakan tugas kelompok siswa kelas
X TE-2SMK Panca Bhakti Banjarnegarasemester 2 tahun Ajaran 2012/2013, melalui
metode Permainan atau Game.
2.
Memperbaiki mutu layanan Bimbingan dan Konseling
untuk Meningkatkan Kreatifitas siswa
dalam mengembangkan ide dan kerjasamaa siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok siswa kelas X Teknik Eelektro-2 SMK Panca Bhakti Banjarnegarasemester
2 tahun Ajaran
2012/2013, melalui metode Permainan atau Game.
D. Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat bagi Siswa :
1.1.
Keterlibatan siswa dalam pelaksanaan layanan
Bimbingan Konseling disekolah meningkat.
1.2.
Siswa dapat memenuhi kebutuhan tugas
perkembangannya.
1.3.
Siswa dapat meningkatkan
Kreatifitas dalam mengembangkan ide dan kerjasama dalam mengerjakan tugas
kelompok
2. Manfaat Bagi Konselor:
2.1.
Konselor
memperoleh wacana baru dalam mengelola penyelenggaraan layanan BK
2.2.
Konselor tidak terpaku dengan layanan yang sudah
dilaksanakan saja, tetapi akan berkembang dengan sendirinya setelah
melaksanakan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling
2.3.
Mengembangkan profesional konselor melalui
layanan yang inovatif yaitu dengan melalui metode-metode yang baru.
3. Manfaat bagi Lembaga:
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan layang Bimbingan dan
Konseling.
Belum ada tanggapan untuk "PTBK Kerjasama siswa"
Post a Comment